Rabu, 08 November 2017

AKU YANG KEDUA

Edit Posted by with No comments

AKU YANG KEDUA 
Di dalam sebuah rumah ada seorang anak perempuan yang sedang berbaring di sebuah sofa dan bermain game dengan headset terselip di telinganya. Ya, dia adalah Sheilla, seorag gadis SMA yang terlahir dari keluarga kaya di sebuah desa di daerah Jawa Tengah. Ayahnya seorang Haji yang terkenal di desanya. ayahnya pun menegur Sheilla.
"sampai kapan akan terus seperti ini nduk?" 
"seperti ini apa toh abi?" 
"ya kamu itu lo nduk, kenapa kamu tidak pernah mau belajar menutup aurat?" 
"ahh, abi ini, ya besok bi kalau  sudah dapat hidayah"
"hidayah kok di tunggu, hidayah itu di cari nduk, abi malu sama orang-orang karna abi ini seorang pemuka agama di desa tetapi  malah anaknya tidak pakai hijab, abi malu nduk kalau orang-orang pada ngomong anaknya haji kelakuannya kaya gini, tidak pakai hijab, pakainnya selalu memperlihatkan aurat, sering boncengan sama lelaki yang bukan muhrimnya".
"aduh abi, daripada Sheilla pakai hijab tapi akhlaknya nggak baik, ya mending  Sheilla nggak pake hijab yang penting akhlaknya baik, ya toh?" 
"loh, bagaimana bisa di katakan...."
"lagian ya bi, Sheilla sama Geral itu kan temen dari SMP, abi kan tau sendiri kalau Sheilla cuma sahabatan sama Geral, dan gk lebih bi dan lumayan juga kan bi kalau Sheilla berangkat dan pulang sekolahnya di bareng Geral Sheilla jadi hemat ongkos, hehe.. udah dulu ahh bi,Sheilla capek, mau istirahat dulu". 
"astaghfirulloh nduk......" (sambil ngelus dada).
 terdengar suara dari dapur "ada apa toh bi?" itu suara umi. 
"enggak umi, abi cuma heran kenapa anak perempuan kita semakin besar malah semakin pintar jawab omongan abi?" 
"iya bi, umi juga heran kenapa Sheilla malah sering ngelawan umi, apa kita terlalu memanjakannya ya bi?"
"abi juga sempat berfikir bagaimana kalau anak perempuan kita itu kita masukkan ke pondok pesantren aja ya, mi?" 
 "Tidak ada salahnya bi"...

Curhat

Edit Posted by with No comments


APA AKU BERDOSA??
Aku punya pacar, yang menyayangiku, aku pun sangat menyayanginya. tapi entah mengapa aku merasa bahwa aku mulai mengagumi orang lain, seorang pria yang sama sekali tidak mungkin aku miliki, seorang pria yang sama sekali tidak pernah memandangku.Aku tidak bisa membedakan perasaanku ini apakah perasaan cinta ataukah hanya rasa kagum ku terhadap pria itu, aku tidak mengerti, namun aku merasa tidak mungkin bisa memiliki pria itu dan mendapat respon darinya tentang perasaanku padanya ini. bagiku, untuk bisa diam-diam menatap wajahnya sudah bisa membuatku bahagia, diam-diam memperhatikannya sudah membuatku malu, melihat senyum nya itu membuatku semangat. ya, pria itu teman satu kelas ku di kampus, pria tampan yang cukup populer di kampus. dia tampan, pendiam, dan pintar. semua orang juga mengakui nya. tapi apakah salah jika aku selalu berdoa agar aku bisa memilikinya? apakah salah jika aku mengharapkannya? apa salah jika aku bahkan ingin sekali menjadi istrinya? lalu bagaimana dengan kekasihku yang selama ini sudah bersamaku selama 5 tahun? perasaan ku sama sekali tidak pernah berkurang padanya, tapi keluarga ku dan keluarganya tidak mau merestui hubungan kami. aku bahkan sempat putus asa dan berkali-kali meminta untukmengakhiri hubungan ku dengannya karna menurutku sangat sulit untuk menyatukan keluarga kami yang saling membenci. tapi aku mencintainya. apa yang harus aku lakukan? aku  sangat merindukan masa remajaku dengan kisah percintaan yang belum melibatkan orangtua, kisah cinta yang tak serumit ini yang kadang membuat ku putus asa untuk terus melanjutkan hubungan hingga ke jenjang pernikahan. aku yang tadinya hanya berfikir ingin menikah dengan nya kini keinginan itu terasa tidak mungkin, kini keinginan itu memudar hingga aku bermimpi ingin menjadi istri orang lain. apakah aku salah? apakah aku berdosa?