Minggu, 16 Oktober 2016

Dariku Yang Mencintaimu

Edit Posted by with No comments
Dariku Yang Mencintaimu


untukmu yang mengetuk pintu hatiku lalu berlalu.
yang membuatku jatuh cinta hingga akhirnya rasa cintaku benar-benar terjatuh.
yang membuatku memiliki rasa hingga pada akhirnya perlakuanmu membuatku kecewa. 
jelaskanlah padaku tentang kepergianmu,
jika kamu menemukan seseorang yang lebih baik daripada diriku.
jelaskanlah mengapa selama ini kamu menghilang,
agar aku tak lagi menunggu mu sepanjang malam.
jangan pergi begitu saja.
berpamitanlah seperti saat pertama kali kamu ingin bersamaku selamanya. 
sebab kamu tidak pernah tahu bagaimana rasanya tersenyum dalam luka.   
sebab kamu tidak pernah merasakan bagaimana berharap pada seseorang yang kamu cinta. 
dariku yang mencintaimu tapi yidak kamu hargai dan cintai lagi.    

Rabu, 28 September 2016

Aku Rindu Padanya

Edit Posted by with No comments
Aku Rindu Padanya 

Aku rindu padanya,

Sangat  rindu, 

Aku ingin bercrita banyak padanya,

Akuingin diam mendengarkan cerita panjangnya,

Aku ingin melihat tawa lepasnya,

Aku juga ingin sekedar duduk 1 jam - 2 jam bersamanya,

Entah saling berdebat hal kecil atau saling diam, 

Pada intinya aku ingin bersamanya. 

Selasa, 14 Juni 2016

CINTA DALAM HATI

Edit Posted by with No comments
CINTA DALAM HATI(LIRIK)
Voc.Ungu

Mungkin Ini Memang Jalan Takdir Ku
Mengagumi Tanpa Dicintai
Tak Mengapa Bagiku
Asal Kau Pun Bahagia Dalam Hidupmu Dalam Hidupmu

Telah Lama Ku Pendam Perasaan Itu
Menunggu Hadirmu Menyambut Diriku
Tak Mengapa Bagiku
Mencintaimu Pun Adalah Bahagia Untukku Bahagia Untukku

Ku Ingin Kau Tau
Diriku Disini Menanti Dirimu
 Meski Ku Tunggu Hingga Ujung Waktu Ku
Dan Berharap Rasa Ini Kan Abadi Untuk Selamanya
Dan Izinkan Aku Memeluk Dirimu Kali Ini Saja
Tuk Ucapkan Selamat Tinggal Untuk Selamanya
Dan Biarkan Rasa Ini Bahagia Untuk Sekejap Saja

Senin, 13 Juni 2016

Buruh Tani

Edit Posted by with No comments
Buruh Tani 


Buruh Tani Mahasiswa Rakyat Miskin Kota
Bersatu Padu Rebut Demokrasi
Gegap Gempita Dalam Satu Suara
Demi Tugas Suci Yang Mulia

Hari Hari Esok Adalah Milik Kita
Terciptanya Masyarakat Sejahtera
Terbentuknya Tatanan Masyarakat
Indonesia Baru Tanpa Orba

 Marilah Kawan Mari Kita Kabarkan
Di Tangan Kita Tergenggam Arah Bangsa
Marilah Kawan Mari Kita Nyanyikan Sebuah Lagu Tentang Pembebasan

 Di Bawah Kuasa Tirani
Kususuri Garis Jalan Ini
Berjuta Kali Turun Aksi
Bagiku Satu Langkah Pasti
Berjuta Kali Turun Aksi
Bagiku Satu Langkah Pasti Bagiku Satu Langkah Pasti

Mars PMII

Edit Posted by with No comments
Mars PMII

Inilah kami wahai indonesia
Satu barisan dan satu cita
Pembela bangsa, Penegak agama
Tangan terkepal dan maju ke muka

Habislah sudah masa yang suram
Selesai sudah derita yang lama
Bangsa yang jaya Islam yang benar
Bangun tersentak dari bumiku subur

Denganmu PMII Pergerakanku
Ilmu dan bakti, ku berikan
Adil dan makmur kuperjuangkan

Untukmu satu tanah airku
Untukmu satu keyakinanku

Inilah kami wahai Indonesia
Satu angkatan dan satu jiwa
Putera bangsa bebas meerdeka
Tangan terkepal dan maju kemuka

Denganmu PMII Pergerakanku
Ilmu dan bakti, ku berikan
Adil dan makmur kuperjuangkan
Untukmu satu tanah airku
Untukmu satu keyakinanku

BERJUANGLAH PMII

Edit Posted by with No comments

BERJUANGLAH PMII 


Berjuanglah PMII Berjuang
Marilah Kita Bina Persatuan
Berjuanglah PMII Berjuang
Marilah Kita Bina Persatuan

Hancur Leburkanlah Angkara Murka
Perkokohlah Barisan Kita.
Siiiiiiiiap…..

Sinar Api Islam Kini Menyala
Tekad Bulat Jihad Kita Membara
Sinar Api Islam Kini Menyala
Tekad Bulat Jihad Kita Membara
Berjuanglah PMII Berjuang Menegakkan Kalimat Tuhan

Sabtu, 11 Juni 2016

Di Simpang Jalan

Edit Posted by with No comments
Disimpang Jalan 
Voc.Ine Sintya 

Biarlah Ku Jabat Tangan Mu
Sebagai Salam Perpisahan
Mungkin Sudah Jadi Suratan
Kita Harus Jumpa Dan Berpisah Pula

Walaupun Cinta Kita Sama
Tetapi Pandangan Berbeda
Disimpang Jalan Kau Memilih Langkah Mu Sendiri Dan Hidupmu Sendiri

Bagaikan Matahari Dan Hujan
Takkan Pernah Bersifat Satu Tujuan
Ku Siram Air Cinta Di Hati Mu
Namun Kau Keringkan Dengan Panas Nafsu Mu

Ku Bawa Kisah Yang Tinggal Kenangan
Guru Yang Berada Dalam Kehidupan
Runtuhnya Bangunan Cinta Pertama
 Ku Anggap Itu Pengalaman Masa Depan

Manis Dan Pahitnya Semua Telah Kurasakan
 Susah Dan Senangnya Lengkap Sudah Bumbu Asmara

Lagu ini bener-bener menggambarkan keadaan asmara ku saat ini

Senin, 23 Mei 2016

Rabu, 18 Mei 2016

Surat Untuk Calon Imamku (nanti)

Edit Posted by with No comments


Surat Untuk Calon Imamku (nanti)

 


Dear kamu, calon imamku…

Benarkah itu kamu! Saat ini aku tidak tahu pasti kamu dimana, dengan siapa dan sedang melakukan apa. Yang aku tahu, suatu saat (nanti) kamu akan menjadi imam dalam keluarga kecilku, kamu yang secara tidak langsung sebagai pengganti sosok Ayah dalam kehidupanku (nanti). Kamu pula yang akan menjadi “pendamping hidupku



Tahukah kamu betapa tinggi makna dari sebuah kalimat “pendamping hidup”? Adalah teman hidup yang menentramkan jalan, mengontrol langkah, atau penenang saat pilu datang

Calon imamku…
melalui surat ini, aku ingin mengungkapkan apa yang tidak bisa aku utarakan dengan kata-kata. Maaf jika surat ini kusampaikan pada kamu yang belum jelas kepastiannya, yang masih kuterka-terka kehadirannya.
Banyak hal yang ingin aku bicarakan denganmu, tentang kita.
Pertama yang ingin aku ucapkan adalah selamat. Selamat karena Allah telah memberi amanat kepadamu untuk menjagaku:)

Wahai Calon Imamku
Tahukah kamu betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya? Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak. Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.
Kadang aku bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku. Bagian terapuh diriku, namun aku tahu jawabannya. Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat (nanti) kita bersama, kau bangga telah memiliki aku dihatimu, menemani harimu.
Apa yang kuharapkan darimu adalah kesalihan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang didapati.
Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu.

Calon Imamku…
sungguh aku tidak bermaksud untuk memintamu hanya sekedar menjadi imam atau menjadi tulang punggung keluarga. Kalau niatku hidup denganmu hanya untuk itu, kurasa ada yang salah denganku. Karena aku tak perlu repot-repot hidup denganmu jika aku hanya menginginkan kekayaan. Namun tahukah engkau? aku membutuhkanmu sebagai pengarahku untuk menyeberangi dunia ini, dan akhirat (nanti). Karena perwakilan yang Allah kirim melalui kedua orangtuaku, kini berpindah di tanganmu. Bahkan kau adalah kelak satu-satunya jalan yang dapat membukakan pintu surga untukku, istrimu.





 Hai Calon Imamku…
tak perlu takut ketika kau berada dalam kesusahan (nanti). Aku tak akan pernah sekalipun meninggalkanmu, asalkan kau juga tak pergi meninggalkanku. Mungkin kau menerka, apakah seandainya kau terjatuh suatu hari nanti, aku akan menuntutmu dan pergi begitu saja? kau salah! aku bukan wanita seperti itu yang dengan tega membiarkan lelakiku berjuang sendiri.

Wahai Calon Imamku…
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat. Namun (nanti), setelah menjadi isterimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak disyurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh.
Aku ini pencemburu berat. Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela. Aku harap begitu pula dirimu.

Calon Imamku..
Ketika (nanti) telah lahir buah cinta dari pernikahan kita, bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah SWT.
Bunga akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.
Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu (nanti).

Calon Imamku…
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata. Itulah yang kini kuhadapi. Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahami dirimu.
Kukira kamarku bocor, rupanya air mataku yang tanpa kusadari mengalir dan menetes disela jari-jari yang sedang asik mengetik.
Bukan, ini bukan air mata kesedihan. Ini adalah air mata kebahagiaan, kamu tahu wahai calon imamku mengapa aku meneteskan air mata! saat jemariku menari diatas keyboard aku membayangkan ketika (nanti) Allah meridhoi dan menyatukan kita menjadi pasangan yang halal, aku membayangkan bagaimana (nanti) kita mencari pahala bersama dan aku membayangkan bagaimana setiap apa yang kita lakukan bersama (nanti) akan bernilai pahala. Keindahan itu yang membuat air mataku mengalir. 

Calon Imamku juga Calon Suamiku…
Hidup ini indah bila engkau selalu hadir di sisiku setiap waktu, hingga aku hembuskan nafas yg terakhir 
Yang selalu mencintaimu


                                                                                                      Calon Isterimu